Wujudkan Rumah Nyaman Huni, Disperkim Berikan Bantuan CSR 50 Juta Kepada Dua Warga di Balikpapan 

BALIKPAPAN – Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) melakukan penyerahan bahan bangunan sebesar Rp50 juta kepada dua warga Balikpapan, yakni Cicih Sutarsi warga RT 4 Kelurahan Damai Bahagia dan Wisnu warga Hartanta RT 12 Kelurahan Damai.

Penyerahan bantuan tersebut merupakan program Griyaku yang berupa Bantuan Stimulan Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni (BPSK RTLH) yang bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) Forum Assosiasi Pengembang Perumahan dan PT Wulandari Bangun Laksana.

Kepala Disperkim Balikpapan, Arfiansyah mengaku kegiatan ini sebagai wujud nyata apresiasi pemberi bantuan CSR dan bagian tugas Disperkim yang sudah disetujui Wali Kota Balikpapan sebagai gerakan BPSK RTLH.

“Artinya program Griyaku Balikpapan menjadi branding untuk meningkatkan rumah layak huni yang dimulai dari out of pekerjaan. Kita sudah siapkan Perwaliannya, pendataan secara base online dan menghasilkan bank data RTLH,” kata Afriansyah, Jumat (21/10/2022).

Menurutnya, ada lima jenis bank data RTLH dan itu akan menjadi lima program, salah satunya adalah  BPSK RTLH Kota Balikpapan.

“Tahun 2022 di APBD Perubahan ada 66 unit yang Insya Allah minggu depan sudah selesai administrasi dan lelangnya, kita akan kirim materialnya yang tersebar di delapan kelurahan. Untuk tahun 2023 itu ada 100 unit atau Rp2 miliar yang kita lakukan di Bulan April atau Mei nantinya,” ungkapnya.

Ketua Harian Forum Komunikasi Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP), Sugito menyampaikan program Griyaku Balikpapan ini adalah program yang bermanfaat.

Sebab, pemerintah itu tidak akan mungkin menangani sendirian. “Tentunya kami berterima kasih kepada pihak ketiga atau swasta,” ucapnya.

Menurutnya, APBD Balikpapan itu sekitar Rp2,6 triliun, sementara aspirasi yang berkembang permintaan masyarakat melalui Musrenbang totalnya sampai Rp7 triliun dari berbagai bidang, ekonomi, sosial, lingkungan, kesehatan dan lain sebagainya.

“Karena itu saya mencoba melalui proses pemetaan dan sinkronisasi dengan Disperkim seperti yang saya dengar hanya tiga nanti coba ditingkatkan lagi. Saya juga akan bank data, aplikasinya sedang dibuat. Seperti PT WBL atau BSB bisa mengetahui SCR nya sudah terbagi atau tidak,” jelasnya.

Related Posts